17 Hasil Pertanian dan Perkebunan di Indonesia, Teh Telah di Ekspor ke 62 Negara

17 Hasil Pertanian dan Perkebunan di Indonesia, Teh Telah di Ekspor ke 62 Negara

Pertanian dan perkebunan termasuk salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Dengan kekayaan sumber daya alam, negara kita ini mampu mengekspor beragam hasil bumi, seperti kelapa sawit, tebu, kopi, tembakau, dan kapas.

Dilansir dari Invest Indonesia, pertumbuhan sektor pertanian Indonesia hingga tahun 2018 mencapai angka di atas 9%. Pemerintah bahkan mengklaim bahwa pertumbuhan sektor pertanian merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Pertumbuhan ini membawa dampak positif bagi perekonomian baik bagi pemilik usaha yang berkaitan maupun negara. Mari kenali lebih lanjut mengenai hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia.

Perbedaan Hasil Pertanian dan Perkebunan

Hasil Pertanian Padi

Pertanian adalah kegiatan memanfaatkan sumber daya alam oleh manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan industri atau sumber energi. Juga untuk mengelola lingkungan.

Sedangkan perkebunan adalah semua kegiatan untuk mengusahakan budidaya tanaman tertentu. Juga mengolah dan memasarkan hasil tanaman tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan hasil pertanian dan perkebunan:

Pertama, berdasarkan jenisnya. Hasil pertanian diperoleh dari tanaman musiman, sedangkan hasil perkebunan berasal dari tanaman tahunan.

Selain itu, hasil pertanian umumnya berupa bahan pangan. Sementara hasil perkebunan biasanya merupakan komoditi ekspor.

Kedua, berdasarkan lahan. Jenis tanaman pertanian ditumbuhkan pada lahan yang tidak terlalu luas. Sedangkan budidaya tanaman perkebunan dilakukan pada lahan luas dan memerlukan banyak pekerja.

Baca juga:

17 Hasil Pertanian dan Perkebunan di Indonesia

1. Sawit

Hasil Perkebunan Sawit

Sawit termasuk hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia yang paling banyak dihasilkan. Perkebunan kelapa sawit terdapat di berbagai wilayah, di antaranya Riau, Jambi, Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Sebagian besar produksi kelapa sawit berupa komoditas ekspor. Menurut data dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian), minyak kelapa sawit merupakan komoditas pangan yang paling banyak diekspor Indonesia. Jumlahnya mencapai 25,94 juta pada tahun 2020.

2. Kelapa

Perkebunan kelapa dapat ditemukan di banyak wilayah, mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, hingga Papua. Kelapa juga termasuk sebagai salah saatu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Produk olahan kelapa telah diekspor ke berbagai negara, meliputi Asia, Australia, Eropa, Afrika, dan Amerika.

3. Beras

Indonesia termasuk dalam lima besar produsen beras terbesar di dunia. Mayoritas hasil pertanian beras diproduksi oleh petani kecil, bukan perusahaan berukuran besar.

Sementara provinsi penghasil terbesar meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur. Juga Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.

4. Kakao

Hasil Perkebunan Kakao

Kakao adalah bahan baku produksi cokelat. Buah ini termasuk komoditi ekspor unggulan di Indonesia. Bahkan Indonesia disebut-sebut sebagai negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia.

Hasil perkebunan kakao di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Demikian pula dengan tingkat ekspor.

5. Karet

Setelah minyak sawit, karet termasuk salah satu komoditas terbesar di Indonesia. Getah pohon karet digunakan sebagai bahan utama pembuatan berbagai jenis karet komersial.

Perkebunan karet di Indonesia banyak terdapat di provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi. Serta Riau dan Kalimantan Barat.

6. Bawang

Bawang merah dihasilkan banyak wilayah di Indonesia. Sebagai rempah yang banyak digunakan, kebutuhan konsumsi bawang merah selalu tinggi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, produksi bawang merah di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 1,82 juta ton. Komoditas ini paling banyak dihasilkan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

7. Kopi

Sejak dulu kopi termasuk salah satu komoditas unggulan Indonesia. Negara kita ini termasuk dalam lima besar produsen dan eksportir kopi terbesar. Provinsi penghasil kopi terbanyak antara lain ialah Aceh, Bengkulu, Lampung, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.

Sebagian besar kopi di Indonesia merupakan varietas robusta. Namun, ada pula berbagai jenis kopi lainnya, termasuk kopi Mandailing dan kopi luwak.

8. Teh

Hasil Perkebunan Teh

Teh merupakan salah satu minuman paling populer di dunia. Indonesia memiliki hasil perkebunan teh yang melimpah, apalagi dengan luas lahan perkebunan teh yang menduduki posisi terbesar kelima di seluruh dunia.

Melansir dari halaman Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, tahun 2021 teh dari Indonesia telah diekspor ke 62 negara, di antaranya Malaysia, Rusia, dan Australia.

9. Jagung

Hasil pertanian jagung termasuk salah satu komoditas pangan yang penting. Upaya peningkatan produksi jagung di Indonesia terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Dikutip dari Pertanian.go.id, luas panen jagung nasional pada Januari-Desember 2020 mencapai 5, 14 juta ha. Daerah penghasil jagung terbesar yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Sumatera Utara.

10. Lada

Sebagai rempah yang banyak digunakan, lada termasuk komoditas ekspor yang penting. Terdapat beberapa varietas lada di Indonesia, seperti lada putih dan lada hitam.

Hasil perkebunan lada telah diekspor ke berbagai negara, di antaranya Tiongkok, India, Vietnam, dan Amerika Serikat.

11. Pala

Komoditas rempah unggulan lainnya dari Indonesia ialah pala. Pala Indonesia memiliki aroma yang khas serta rendemen minyak tinggi sehingga bernilai lebih.

Menurut data dari Tridge.com, pada tahun 2020 Indonesia berhasil menjadi pengekspor pala terbesar.

12. Kacang Tanah

Hasil Perkebunan Kacang Tanah

Kacang tanah termasuk salah satu tanaman yang paling banyak dibudidayakan oleh pertani karena tingginya permintaan di pasar. Selain itu, kacang tanah dapat cepat dipanen dan relatif mudah dibudidayakan. Kacang tanah juga termasuk komoditas penting karena dapat dijadikan beragam olahan.

13. Cengkeh

Cengkeh merupakan jenis rempah serbaguna, dapat dimanfaatkan sebagai penyedap rasa, digunakan dalam produksi rokok, hingga sebagai bahan obat. Sejak dulu cengkeh telah menjadi salah satu komoditas utama di Indonesia.

14. Kayu Manis

Kayu manis adalah rempah yang banyak dimanfaatkan berkat aroma dan rasa manisnya yang khas. Rempah yang satu ini juga termasuk komoditas ekspor andalan Indonesia. Produksi kayu manis telah diekspor ke setidaknya sepuluh negara, di antaranya Brazil, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat, Belanda, dan Jerman.

15. Kentang

Produksi kentang sempat mengalami penurunan selama pandemi COVID-19 tahun 2020. Meski demikian, di tahun berikutnya produksi kentang mengalami peningkatan 6,1%, yaitu sebanyak 1,36 juta ton. Penghasil kentang terbanyak yaitu pulau Jawa.

16. Jambu Mete

Hasil Perkebunan Jambu Mete

Jambu mete dikenal juga sebagai jambu monyet. Bagian paling bernilai dari jambu mete adalah biji mete yang terdapat di bagian bawah buah. Biji/kacang mete memiliki nilai gizi tinggi dan banyak dimanfaatkan dalam berbagai produksi pangan. Kacang mete juga termasuk komoditi ekspor unggulan.

17. Tembakau

Menurut data BPS, produksi tembakau di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 236.900 ton. Produksi tembakau terbesar ialah provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hampir 97% hasil perkebunan tembakau di Indonesia digunakan untuk memproduksi rokok.

Baca juga:

Penutup

Itulah 17 (tujuh belas) hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia. Dengan keberagaman dan kelimpahan hasil agraris, sektor pertanian dan perkebunan berperan besar dalam menopang perekonomian negara.

Sebagaimana komoditas lain, hasil pertanian dan perkebunan yang dihasilkan di daerah perlu diangkut ke pembeli atau pengolah. Bahkan banyak di antaranya dikirimkan dalam jumlah besar menggunakan kontainer untuk diekspor ke negara lain.

Proses pengiriman hasil pertanian dan perkebunan tentunya menjadi hal yang tidak dapat dilewatkan oleh produsen untuk memastikan produk sampai ke tujuan.

Jasa Pengiriman Hasil Pertanian dan Perkebunan

Anda perlu mengirimkan hasil pertanian  dan perkebunan, tapi masih bingung tentang kendaraan dan proses transport? Tidak perlu repot, kini telah hadir Jasa Pengiriman Hasil Pertanian dan Perkebunan La Tolla.

La Tolla melayani pengiriman hasil pertanian dan perkebunan dari Surabaya, Semarang, Jakarta ke Makassar. Pelayanan terbaik dan terpercaya La Tolla dapat Anda jangkau dengan satu klik saja. Hubungi: 085394596425 (WA).

Merencanakan Pengiriman Produk, 1 Kontainer Berapa Ton Kopra?

Merencanakan Pengiriman Produk, 1 Kontainer Berapa Ton Kopra?

Pengiriman merupakan salah satu faktor penting untuk mengantarkan produk ke konsumen. Hal yang sama berlaku pada produk industri maupun produk pertanian dan olahannya misalnya kopra.

Produsen perlu mempertimbangan berbagai hal saat memilih pengiriman untuk memastikan produk kopra aman hingga ke tangan pelanggan. Selain keamanan, tipe kendaraan dan biaya yang diperlukan juga perlu dipertimbangkan.

Di samping itu, perlu pula diingat bahwa jumlah produk yang dikirim akan berpengaruh pada tipe kendaraan yang sebaiknya digunakan. Sehingga saat merencanakan pengiriman, ada baiknya mengetahui dalam 1 kontainer berapa ton kopra yang dapat dimuat.

Mengenal Kopra

Pengiriman Kopra Menggunakan Kontainer

Kopra merupakan daging buah kelapa yang dikeringkan. Di Indonesia, kopra termasuk salah satu komoditas utama di berbagai wilayah, di antaranya Halmahera, Manado, Banten, dan Yogyakarta.

Kopra diperlukan dalam pembuatan minyak kelapa dan produk-produk turunannya. Kopra juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan produk kosmetik dan sabun.

Baca juga:

Jenis Kendaraan untuk Pengiriman

Ada berbagai jenis kendaraan untuk pengiriman barang antar wilayah, kota, hingga antar pulau. Setiap jenis kendaraan memiliki kapasitas serta keunggulan masing-masing.

Berikut 7 (tujuh) jenis kendaraan yang digunakan untuk pengiriman barang:

1. Mobil Pick Up

Truk Pick Up

Mobil ini termasuk kendaraan yang paling umum digunakan untuk mengirimkan barang dengan volume kecil. Memiliki ukuran seperti minibus sehingga sesuai untuk digunakan melewati jalan sempit.

Bagian bak di belakang mobil dapat dimodifikasi dengan penambahan pembatas. Tujuannya untuk membawa lebih banyak barang.

2. Mobil Box

Mobil Box

Mobil box banyak digunakan untuk pengiriman barang antar kota. Perbedaan utama dengan mobil pick up adalah bagian box yang tertutup, memberikan perlindungan lebih pada barang yang diangkut.

Mobil box dibedakan menjadi dua berdasarkan ukurannya. Mobil box kecil memiliki kapasitas muatan sebesar 1 ton, sementara mobil box besar dapat mengangkut barang hingga 2 ton.

3. Truk Bak

Jenis kendaraan untuk pengiriman barang selanjutnya ialah truk bak. Jika Anda memerlukan pengangkutan yang lebih besar dari mobil pick up, maka truk bak berukuran sedang dapat menjadi solusi.

Truk bak berukuran sedang memiliki kapasitas muatan hingga 10 m3. Truk ini cocok untuk mengangkut barang yang tidak terlalu berat, misalnya untuk pindah rumah, mengangkut hasil pertanian dan produk industri.

4. Truk Bak Fuso

Truk bak fuso memiliki ukuran lebih besar dibandingkan truk bak biasa. Ukuran bak pada truk fuso dapat mencapai panjang 6-9 meter.

Berdasarkan kapasitasnya, truk fuso dibedakan menjadi dua, yaitu truk fuso ringan dan truk fuso berat. Truk fuso ringan berkapasitas 8 ton, sementara truk fuso berat berkapasitas hingga 15 ton. Truk ini cocok dipilih untuk pengiriman barang dalam jumlah besar dan berat.

5. Mobil Towing

Mobil Towing

Mobil towing adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut kendaraan roda 4. Bagian bak pengangkut mobil towing memilki ukuran cukup besar dan dapat digunakan untuk mengirimkan barang lain.

6. Kapal Kargo

Sudah sejak dulu, kapal laut digunakan untuk pengiriman kargo. Karena biaya relatif murah, kapal kargo menjadi salah satu kendaraan yang banyak dipilih untuk mengirimkan barang dalam jumlah besar.

7. Pesawat Kargo

Pesawat Kargo

Penggunaan pesawat untuk pengiriman barang biasanya dilakukan jika lokasi tujuan jauh atau perlu sampai lebih cepat.

Baca juga:

Tips Memilih Jasa Pengiriman

Seiring berkembangnya kebutuhan pengiriman barang dari berbagai wilayah dan kota, kini terdapat banyak perusahaan yang menawarkan jasa pengiriman. Penjual produk sebaiknya memilih jasa pengiriman dengan bijak untuk menjaga kualitas produk hingga sampai ke pelanggan.

Berikut 5 (lima) tips memilih jasa pengiriman:

1. Mengetahui Layanan yang Disediakan

Sebelum memilih, sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu layanan apa saja yang disediakan. Umumnya, jasa pengiriman menawarkan layanan reguler, layanan cepat, dan layanan untuk barang dengan penanganan khusus.

Beberapa jasa pengiriman menawarkan jasa pengepakan, penyesuaian suhu, sirkulasi udara, hingga kadar oksigen dan karbondioksida. Penyesuaian suhu dan sirkulasi udara diperlukan dalam pengiriman hasil pertanian dan olahannya seperti kopra karena dapat menjamin produk tetap segar.

2. Keterangan Waktu Pengiriman

Jasa pengiriman yang baik hendaknya memberikan keterangan atau indikator waktu pengiriman yang jelas. Ketepatan waktu sampainya barang pada pelanggan merupakan faktor penting dan dapat mempengaruhi tingkat penjualan.

Sebaiknya memilih jasa pengiriman yang memberikan tenggat waktu jelas kapan barang sampai di tujuan. Beberapa jasa pengiriman bahkan dilengkapi fitur untuk melacak barang yang dikirim.

3. Mempertimbangkan Harga

Harga atau tarif pengiriman merupakan salah satu faktor yang tidak boleh dilewatkan saat memilih jasa pengiriman. Biasanya tarif dapat dicek di situs perusahaan jasa pengiriman disertai dengan layanan yang diperoleh.

Anda dapat membandingkan beberapa perusahaan sebelum memilih. Meski begitu, ada baiknya untuk tidak asal tergiur dengan harga murah. Bisa jadi jasa pengiriman yang memasang harga murah mengesampingkan pelayanan serta ketepatan waktu.

Hal tersebut dapat berdampak buruk pada produk yang kita kirimkan. Selain berisiko sampai dalam waktu lebih lama, produk yang dikirim seperti kopra dapat mengalami penurunan kualitas.

4. Ada Tidaknya Asuransi

Asuransi dalam pengiriman barang menjadi jaminan yang bisa dipercaya untuk keamanan. Juga terjaganya kualitas produk Anda selama pengiriman. Dengan adanya asuransi, Anda dapat melakukan klaim pada penyedia jasa jika terjadi kerusakan sebelum sampai ke pelanggan.

5. Memilih Perusahaan dengan Reputasi Baik

Sekarang ini, reputasi perusahaan dapat dilihat dengan mudah melalui internet. Review dan ulasan pelanggan juga tersedia di website ataupun sosial media sebuah perusahaan.

Sebagai contoh, saat ingin mencari informasi jual perumahan mewah di Makassar, calon pembeli dapat langsung mengunjungi website agen properti Makassar di AgusArrayyan.com.

Sama juga halnya dengan jasa pengiriman barang. Perusahaan dengan reputasi baik terbukti dapat dipercaya mengirimkan barang dengan aman.

Anda dapat mengunjungi website atau membaca ulasan tentang perusahaan jasa pengiriman yang hendak dipilih. Juga dapat mengunjungi media sosial resmi perusahaan pengiriman barang tersebut.

Sering kali pelanggan menyampaikan komplain melalui media sosial. Banyaknya komplain dan respon penanganan pengiriman barang dapat menjadi indikasi tentang reputasi perusahaan.

Baca juga:

1 Kontainer Berapa Ton Kopra?

Setelah mengetahui 7 jenis kendaraan untuk pengiriman dan 5 tips memilih jasa pengiriman, selanjutnya  mengetahui 1 kontainer berapa ton kopra.

Untuk produk olahan seperti kopra, pemilihan kendaraan dan kapasitasnya perlu disesuaikan dengan jumlah produk yang hendak dikirim. Jika menggunakan kontainer, maka Anda harus mengetahui 1 kontainer berapa ton kopra yang dapat dimuat.

Secara umum volume kontainer sekitar 33-64 CBM. Kapasitas maksimal volume kontainer mencapai 30 ton. Jadi, 1 kontainer dapat diisi dengan maksimal 30 ton kopra.

Penutup

5 (lima) pertimbangan diatas perlu dipertimbangkan dalam memilih jasa pengiriman. Untuk memastikan produk Anda sampai dengan aman, sangat penting untuk menggunakan jasa pengiriman yang baik.

Selain faktor keamanan, tentunya Anda juga perlu memastikan biaya pengiriman masih sesuai anggaran. Perhitungan matang dan menyeluruh sebaiknya dilakukan sebelum memesan jasa pengiriman.

Jasa Pengiriman Kopra LaTolla Lintas Indonesia

Memutuskan jenis kendaraan, kapasitas, dan harga, menyebabkan perencanaan pengiriman olahan hasil perkebunan seperti kopra menjadi rumit. Namun, Anda tidak perlu khawatir jika menggunakan Jasa Pengiriman Kopra oleh LaTolla Lintas Indonesia.

LaTolla Lintas Indonesia akan membantu mengirimkan produk kopra Anda dengan aman dan kualitas terjaga. Tidak perlu lagi bingung menghitung 1 kontainer berapa ton kopra. LaTolla Lintas Indonesia menyediakan pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Hubungi Whatsapp: 085394596425

Mengenal Truk Pengiriman, 1 Kontainer Berapa Ton Beras?

Mengenal Truk Pengiriman, 1 Kontainer Berapa Ton Beras?

Dalam pengiriman, truk merupakan salah satu kendaraan paling umum digunakan. Kendaraan ini dicirikan dengan ruangan kosong untuk mengangkut di bagian belakang. Memungkinkan memindahkan barang dalam jumlah besar.

Truk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Masing-masing memiliki ukuran dan kapasitas muatan berbeda, mulai dari truk biasa hingga truk kontainer.

Truk kontainer biasanya digunakan untuk pengiriman skala besar, misalnya untuk komoditas utama seperti beras. Saat hendak mengirimkan, tentunya perlu mengetahui lebih dahulu kapasitas muat dalam 1 kontainer berapa ton beras.

Pengertian Sumbu Truk dan Kubikasi

1 kontainer berapa ton beras

Sumbu truk adalah bagian di mana roda truk terpasang. Pada kendaraan jenis mobil, umumnya hanya terdapat dua sumbu.

Sedangkan pada truk jumlah sumbunya dapat berbeda-beda. Makin banyak jumlah sumbu truk, maka makin banyak pula jumlah rodanya.

Sementara kubikasi dapat disebut juga sebagai volume. Dihitung dengan mengkalikan panjang dengan lebar dan tinggi.

Kubikasi berkaitan dengan kapasitas muat suatu truk. Sehingga bisa juga digunakan untuk memperkirakan dalam 1 kontainer berapa ton beras yang dapat diangkut.

Pengukuran kubikasi menggunakan satuan CBM. Perhitungan kubikasi digunakan dalam sewa kontainer.

Baca juga:

Jenis, Volume dan Jumlah Kapasitas Muatan Truk

Saat hendak melakukan pengiriman menggunakan truk, mengetahui kapasitas muatan merupakan hal yang harus diperhatikan. Dengan demikian, Anda dapat menyewa truk sesuai dengan kebutuhan.

Berikut penjelasan tentang jenis, volume, dan kapasitas muatan truk.

1. Truk Pick Up

Truk Pick Up

Pick Up adalah truk dengan ukuran paling kecil. Truk pick up sering digunakan untuk berbagai kebutuhan komersil, seperti membawa barang dan mengantarnya.

Truk jenis pick up memiliki 2 sumbu dan roda sebanyak 4 buah. Muatan maksimal dari pick up mencapai 1,5 ton, sementara kapasitas maksimalnya 1 CBM.

Pick up dibedakan menjadi tiga varian, yaitu carry, l300, dan grand max. Varian carry dan l300 biasanya memiliki bak terbuka, sedangkan grand max dilengkapi dengan bak tertutup.

2. Truk Colt Diesel Engkel (CDE)

Lebih umum disebut sebagai truk engkel. Jenis truk ini tergolong memiliki ukuran kecil.

Meski ukurannya lebih besar dibandingkan truk pick up, truk CDE masih dapat digunakan untuk mengangkut barang. Juga dapat melewati jalanan sempit.

Truk jenis ini juga memiliki kapasitas dan muatan lebih besar jjika dibandingkan dengan CDE. Rata-rata, kapasitas maksimal truk CDE mencapai 2 ton dan kubikasi sebesar 6 CBM. Truk CDE memiliki roda sebanyak 4 buah.

Truk CDE memiliki volume 9-11 CBM, berbeda bergantung variannya. Terdapat empat varian, yaitu CDE box, CDE reefer, CDE bak, dan CDE los bak.

3. Colt Diesel Double/Dump Truck

Truk Colt Diesel Doubel

Truk Colt Diesel Double (CDD) bentuknya sama dengan truk engkel. Namun memiliki dimensi lebih luas dibandingkan truk engkel.

Truk ini memiliki jumlah sumbu lebih banyak. Selain itu, truk CDD memiliki 6 buah roda yang terdiri dari 2 roda depan dan 4 roda belakang.

Dibandingkan truk engkel, jenis ini memiliki kapasitas muatan lebih besaar, yaitu sekitar 4 sampai 10 ton, tergantung versinya (ringan atau medium). Volume truk Colt Diesel Double/Dump Truck mencapai 12 CBM.

Truk jenis ini dapat digunakan untuk pengangkutan melalui medan yang cukup berat. Banyak dipakai untuk mengangkut hasil perkebunan seperti kelapa sawit, serta material pertambangan.

4. Fuso

Truk Fuso diproduksi oleh Mitsubishi. Jenis truk Fuso terdiri dari fuso bak dan fuso box. Truk ini memiliki ukuran volume yang lebih besar daripada Colt Diesel Double, yaitu sekitar 25 CBM.

Truk Fuso tergolomg dalam truk medium dan sekilas mirip dengan truk Cot Diesel Double. Akan tetapi Fuso memilki kapasitas muat lebih besar, dengan kapasitas maksimal mencapai 10 ton.

5. Truk Tronton

Truk Tronton Bak

Truk tronton memiliki bobot dan kapasitas lebih besar dibandingkan truk CDD maupun fuso. Dengan dimensi yang luas dan panjang tidak berlebihan, truk ini mampu melewati jalan yang relatif sempit.

Juga melewati kota-kota kecil. Sehingga sering digunakan untuk mengangkut berbagai barang logistik.

Truk tronton memiliki 3 sumbu serta 10 buah roda, terdiri atas dua roda depan, empat roda tengah, dan empat roda belakang. Kapasitas muatan truk tronton mencapai 10 ton dengan volume sebesar 30 CBM.

6. Truk Wingbox

Truk WingBox

Ciri utama truk wingbox adalan sisi box yang dapat dibuka pada bagian samping kanan, kiri, dan belakang. Hal ini memudahkan dalam pembongkaran muatan truk. Truk ini sering disebut juga sebagai engkel wingbox atau truk tronton wingbox.

Truk wingbox memiliki ukuran serupa tronton. Kapasitasnya berbeda bergantung jenis wingbox, dapat memuat hingga 20 ton. Truk ini dapat memiliki 2 sumbu ataupun 3 sumbu, sehigga ukuran dan muatannya bervariasi.

7. Truk Trailer

Trailer memiliki daya angkut jauh lebih besar dibandingkan jenis truk lainnya. Biasanya digunakan untuk mengangkut alat dan kendaraan berat.

Kapasitas muatan truk trailer ialah sekitar 20 hingga 60 ton. Ukuran dan jumlah sumbu truk jenis ini juga berbeda-beda. Jumlah sumbu truk trailer ialah sebanyak 4 hingga 6 sumbu dengan jumlah roda mulai dari 16 hingga 24.

Truk trailer dengan sumbu 4-5 biasanya disebut juga sebagai trailer 20 feet. Sementara trailer dengan 6 sumbu adalah trailer 40 feet. Truk ini biasanya digunakan untuk mengangkut kontainer atau peti kemas.

8. Kontainer

Truk Kontainer

Ini bukan sebuah armada, melainkan suatu peti kemas yang dirancang untuk menyimpan dan mengangkut barang berukuran besar. Kontainer biasanya digunakan untuk membawa dan mengirim barang dalam ukuran atau jumlah besar.

Volume kontainer umumnya sekitar 33-64 CBM, sementara kapasitas maksimalnya mencapai 30 ton. Kontainer dapat dibedakan berdasarkan ukuran dan tipenya menjadi beberapa jenis.

Berdasarkan ukurannya, kontainer dapat dibedakan menjadi kontainer 20 feet, kontainer 40 feet, dan kontainer high cube. Sedangkan berdasarkan tipenya, kontainer dibedakan menjadi kontainer dry dan reefer.

Kontainer diangkut menggunakan truk trailer untuk pengiriman barang besar maupun kendaraan berat. Truk ini sering kali ditemukan di sekitar pelabuhan.

Baca juga:

Penutup

Itulah pemaparan tentang jenis, volume, dan kapasitas muatan truk.  Jadi 1 kontainer berapa ton beras? Jawabannya adalah tergantung volume kontainer.

Secara umum volume kontainer sekitar 33-64 CBM, dan kapasitas maksimalnya mencapai 30 ton. Jadi, 1 kontainer dapat memuat maksimal 30 ton beras.

Kontainer memiliki beberapa jenis dan ukuran berbeda. Oleh karena itu, Anda sebaiknya menghitung total muatan yang hendak dikirimkan dengan cermat sebelum memilih kontainer yang akan digunakan nanti.

Selain dengan melakukan perhitungan sendiri, Anda dapat memanfaatkan jasa pengiriman kontainer untuk membantu memilih kontainer. Juga kendaraan pengangkut sesuai kebutuhan.

Jasa Pengiriman Beras La Tolla

Bagi Anda yang perlu melakukan pengiriman beras dalam jumlah besar, dapat menggunakan layanan Jasa Pengiriman Beras dari LaTolla Lintas Indonesia.

La Tolla akan membantu memilih kendaraan pengiriman yang paling tepat dan terjamin. Tidak perlu bingung lagi mencari truk dan kontainer sendiri.

Anda dapat menghubungi Jasa Pengiriman Beras dari LaTolla Lintas Indonesia melalui 085394596425 (WA).